Senin, 09 Desember 2013

Pesan Mudirul Ma’had Al Multazam untuk santri kelas XII

Informasi Halaman :
Author : Khanif Lutfi, Staf Pengajar SMAIT Al-Multazam.
Judul Artikel : Pesan Mudirul Ma’had Al Multazam untuk santri kelas XII
URL : http://ibnkurdi.blogspot.com/2013/12/pesan-mudirul-mahad-al-multazam-untuk.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!
Pesan Mudirul Ma’had Al Multazam untuk santri kelas XII yang akan melaksanakan P3M


Senin siang tepatnya setelah Ust Ihya Ulumuddin vs Ustdzh Yeyen Sumaeni mendapatkan anugerah sekaligus amanah dari Allah Subhanahu Wata’ala berupa putri pertamanya yang insyaAllah ini adalah awal dan pembuka bagi mujahid dan mujahidah berikutnya 09 Des. 13M/05 Shafar 1435 H pukul 12.57 dengan berat 3,42 kg, dan panjang 48 cm, lho lho lho.... kepanjangan ngebahas kalimat penjelasnya, tapi tidak apa-apa ini merupakan bagian dari implementasi firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala Surah Ad-Duha : 11
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Artinya :
 dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan”.
Kita ucapkan untuk Ust Ihya’  :
باركَ اللّه لكَ في الموهوب لك، وشكرتَ الواهبَ، وبلغَ أشدَّه ورُزقت برّه
Artinya :
“ Keberkahan Allah atas kamu didalam pemberianNya kepadamu dan kamu bersyukur kepada Allah sang pemberi dan semoga Allah menyampaikan umurnya sampai umur matang dan Allah rizkikan bhaktinya padamu ”.
Dan sebagai pengetahuan saja apabila ada yang mengucapkan ucapan tadi maka lebih baik menjawab dengan kalimat :
باركَ اللّه لك، وبارَك عليك، وجزاكَ اللّه خيراً، ورزقك اللّه مثلَه، وأجزلَ اللّه ثوابَك
Artinya :
                “ Keberkahan bagimu dan keberkahan atasmu dan semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dan Allah memberi rizqi sepertinya dan melipatgandakan pahalamu “.
Walaupun ini bukan dari hadits nabi, tetapi ini merupakan hal yang baik dan bukan bid’ah karena ini tidak termasuk ibadah, kalimat ini adalah riwayat dari Al Husain ibn Ali ibn Khattab cucu nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mengajarkan kepada orang-orang pada waktu itu.
...................... kemana jadinya pembahasan kita ini woeee.....
Kembali ke inti masalah, pada waktu yang telah disebutkan diatas Ust Addin memberikan pembekalan untuk anak-anak kelas XII yang hendak melaksanakan P3M ( Pekan Pengabdian Pada Masyarakat ) yang ke-6 di Cikadu dan Jambar insyaAllah mulai berangkat pada :
                Hari                         : Kamis, 12 Desember 2013
                Pukul                      : 07.30 - Selesai
                Tempat                   : Lapangan serba guna Al Multazam
                Acara                      : Pembukaan P3M
Terima kasih atas partisipasinya dalam mensukseskan acara ini, dan kami ucapkan Jazakumullahu Khairan Katsiran.
Hehe... itu di Undangan mengikuti acara pembukaan, intinya tanggal 12 – 20 Desember 2013.
Setelah ane simak, kurang lebih seperti ini pesannya :
Mudir ( Ust. H. Addin Nurhaedin ) https://www.facebook.com/addin.noer?fref=ts mengingatkan tentang makna dari P3M itu sendiri Pekan (minggu) Pengabdian (mengabdi atau memberikan segala kemampuan daya dan upaya tanpa mengharapkan imbalan ) pada masyarakat, yang dalam hal ini terkhusus masyarakat Desa Cikadu dan Desa Jambar, kemudian beliau menasehati dengan nasehat yang dirumuskan dalam tujuh poin yaitu 

1.     Pertama :
Kewajiban berda’wah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, beliau menukil firman Allah Surah Yusuf : 108
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya :
“ Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".
Dan Firman Allah Surah Attaubah : 122
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya :
“ tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya “.

Kedua :
2.       Manusia yang terbaik adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya, beliau melandaskan hal tersebut dengan sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Utsman ibn Affan Radhiyallahu Anhu :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya :
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya”

Ketiga :
3.       Manusia yang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan manusia yang tidak bermanfaat untuk orang lain itu layaknya mayat hidup karena adanya dia dan tiadanya dia itu sama saja, beliau mencontohkan hal ini dengan P3M tahun lalu diceritakan bahwa ada anak santri begitu selesai upacara pembukaan ketika berjalan ke rumah tempat singgah dan mendapati seseorang yang sedang bekerja membangun jalan dia langsung melepas batiknya dan membantu orang tersebut, hal seperti inilah yang beliau harapkan sebagai santri agar bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam :
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
4Keempat
 Mengenalkan diri kepada orang lain baik itu yang sudah tahu ataupun yang belum tahu,

 Kelima :
5.        
اختلطوا ولكن تميزوا
Bergaul dengan masyarakat, tetapi tetap harus mempunyai keistimewaan, kalau dalam istilah jawa dikatakan “ Ngeli Jo Keli “ artinya ikuti arus tetapi jangan sampai hanyut.

Keenam :
6.        
خاطبوا الناس على قدر عقولهم
Berbicara dengan orang lain sesuai dengan kemampuan akalnya, artinya tidak berbicara dengan petani dengan bahasa intelek, bisa bisa nanti kudeta hati, heheee....
Hal ini senada dengan sabda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhory dalam kitabnya :
حدثوا الناس بما يعرفون
Dan hadits Muslim yang diriwayatkan oleh ibn mas’ud :
ما أنت بمحدث قوما حديثا لا تبلغه عقولهم إلا كان لبعضهم فتنة
7.       Ketujuh :
أنزل الناس منازلهم
Menempatkan orang sesuai pada kedudukannya, santri harus bisa membedakan antara cara bicara dengan teman dan bicara dengan pejabat desa misalnya atau dengan orang yang lebih tua.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ali Radhiyallahu Anhu : Barang siapa yang menempatkan orang sesuai dengan kedudukannya maka dia telah menghilangkan kesusahan dari dalam dirinya, dan barang siapa menempatkan seseorang bukan pada kedudukan dan kemampuannya maka dia telah menanamkan permusuhan terhadapnya.

                Inilah tujuh poin yang dipesankan Mudirul Ma’had kepada anak-anak sebagai landasan dan bekal dalam bertindak tanduk,  bertingkah laku, dalam melaksanakan P3M khususnya, dan dikehidupan kelak di masyarakat pada umumnya.
Semoga bermanfaat, Amin..
Posted by : Mas Bro

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di http://ibnkurdi.blogspot.com
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Terbaru


Widget by KaraokeBatak