Kuningan News - Rencana
pembangunan pembangunan Pontren Terpadu An-Nuroin diatas tanah seluas 2
ha akan segera dibangun. Penyerahan wakaf tanah untuk pembangunan yang
akan menghabiskan biaya senilai 27 miliar ini digelar di Desa
Padamulya, Kecamatan Maleber, Rabu (25/4).
Rencananya, peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada tanggal 21
Juni 2012 mendatang dan akan dihadiri langsung Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj serta jajaran dari Kementrian
Agama.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati
Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Wakil Bupati Drs. H. Momon Rochmana, MM,
H. Sahal Suhana selaku pemberi wakaf tanah, Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Drs. H. Yayan Sofyan, MM, Kepala Kemenag Kuningan
Drs. H. Agus Abdul Kholik, MM, Ketua PCNU Kabupaten Kuningan H.R.Machmud
Silahudin, serta Camat Kecamatan Maleber Jubaedah, SE.
Menurut H Sahal Suhana selaku pemberi
wakaf tanah mengatakan, tanah untuk pembangunan Potren ini diwakafkan
kepada pengurus PCNU Kabupaten Kuningan. Untuk selanjutnya akan dibangun
pontren terpadu sebagai basis pendidikan keagamaan yang dipusatkan
dalam satu tempat.
”Saya berharap, kehadiran pontren ini
menjadi solusi perkembangan zaman yang kian menunjukkan lunturnya
nilai-nilai akidah serta keimanan dan ketaqwaan” ujarnya.
Rencanannya, kata Sahal pontren ini akan
dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang menunjang pendidikan
keagamaan. Diantaranya, metode, curriculum, infrastruktur, fasilitas
kamar mandi dan dapur umum modern akan disediakan. ”Saya ingin merubah
pandangan masyarakat terhadap pontren yang kumuh, kotor serta
jorok,”terangnya.
Sementara, Wakil Bupati Kuningan, Drs H
Momon Rochmana MM menyambut baik rencana pembangunan pondok pesantren
diwilayah ini. Karena, pembangunan mental dan spiritual masyarakat
menjadi tanggung jawab bersama. “Umaro akan memfasilitasi serta
membangun sarana dan prasarana keagamaan, sementara ulama pada bagiannya
akan membangun mental dan spiritual umat,”ungkapnya.
Dengan hadirnya pontren An-Nuroin ini
lanjut Momon, diharapkan mampu melahirkan santri-santri yang berkualitas
yang dapat menghadapi perkembangan zaman. Dalam menyikapi era reformasi
ini, segala sesuatunya diukur dari kemampuan serta intelektual. “Untuk
itu, dibutuhkan pendidikan dasar terutama pendidikan keagamaan yang
bermutu yang disiapkan untuk mencetak generasi yang berkualitas serta
berakhlak.” tandasnya.(leh)
Copas dari : http://m.kuningannews.com/detil.php?module=detailberita&id=8283